struktur dan fungsi hati
Struktur dan fungsi hati
Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma; permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura transversus. Permukaannya dilintasi berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Hati dibagi-bagi dalam empat belahan (kanan, kiri, kaudata dan kuadrata). Dan setiap belahan atau lobus terdiri atas lobules. Lobulus ini berbentuk polohedral (segi banyak) dan terdiri atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan darah, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui verta porta.
Struktur hati
Sel hati adalah sel yang polyhedral dan berinti. Protoplasma sel berisi sejumlah besar enzim. Massa sel ini membentuk lobula hepatica yang berbentuk heksagonal kasar kira-kira berdiameter satu millimeter dan satu dari yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang memuat cabang-cabang pembuluh darah yang menjelajahi hati.
Fungsi Hati
Bersangkutan dengan metabolism tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh, dalam hal menjadi “perantara metabolisme”, artinya hati mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh, guna dibuat sesuai pemakaiannya didalam jaringan. Hati juga mengubah zat bungan dan bahan racun agar mudah untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.
Fungsi glikogenik. Karena dirangsang kerja suatu enzim, sel hati menghasilkan glikogen (yaitu zat tepung hewani) dari konsentrasi glukosa yang diambil dari makanan hidrat karbon. Zat ini disimpan sementara oleh sel hati dan diubah kembali menjadi glukosa oleh kerja enzim bila diperlukan jaringan tubuh. Karena fungsi ini, hati membantu supaya kadar gula yang normal daram darah yaitu 80 sampai 100 mg glukosa setiap 100 ccm darah, dapat dipertahankan. Akan tetapi, fungsi ini dikendalikan sekresi dari pancreas, yaitu insulin. Hati juga dapat mengubah asam amino menjadi glukosa.
Sekresi empedu. Beberapa unsur susunan empedu, misalnya garam empedu, dibuat dalam hati; unsur lain, misalnya pigmen empedu, dibentuk di dalam system retikulo-endotelium dan dialirkan ke dalam empedu oleh hati.
Pembentukan ureum. Hati menerima asam amino yang diabsorpsi darah. Di dalam hati terjadi deaminasi oleh sel; artinya, nitrogen dipisahkan dari bagian asam amino, dan ammonia diubah menjadi ureum. Ureum dapat dikeluarkan dari darah oleh ginjal dan diekskresikan ke dalam urine.
Kerja atas lemak. Hati menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir menjadi hasil akhir asam karbonat dan air. Garam empedu yang dihasilkan hati adalah penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Kekurangan garam empedu mengurangi absorpsi lemak dan karena itu dapat berjalan tanpa perubahan masuk feses seperti yang terjadi pada beberapa gangguan pencernaan pada anak-anak kecil, pada penyakit seliak, seriawan tropic dan gangguan tertentu pada pancreas.
Hati juga bersangkutan dengan isi normal darah:
1. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.
2. Hati sebagian berperan dalam penghancuran sel darah merah.
3. Menyimpan hematin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah baru.
4. Membuat sebagian besar dari protein plasma.
5. Membersihkan bilirubin dari darah.
6. Berkenaan dengan penghasilan protrombin dan fibrinogen yang perlu untuk penggumpalan darah.
Penyimpanan dan penyebaran berbagai bahan, termasuk glikogen, lemak, vitamin dan besi. Vitamin A dan D yang dapat larut dalam lemak disimpan di dalam hati, maka itulah mengapa minyak hati merupakan sumber vitamin ini yang begitu baik.
sumber: https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2013/12/penjelasan-tentang-struktur-dan-fungsi.html
Komentar
Posting Komentar