Laporan Pembelajaran IPA uji urin
Laporan Pembelajaran IPA
“Uji Urin”
Kelompok 6:
Dismas Aji Renardi (VIII E/07)
Fennyta Christa N (VIII E/08)
Isnaeni Ayu N.W (VIII E/11)
Shabrina Fathania P.A (VIII E/18)
1. Tabung reaksi (satu tabung per sampel uji)
2. Penjepit tabung reaksi,
3. Rak tabung reaksi,
4. Pipet tetes,
5. Gelas kimia,
6. Kertas label,
7. Air panas,
8. Pembakar spiritus
9. Urin
Langkah kerja :
a. Uji Urin yang Mengandung Gula
Reagen Benedict digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung. Reagen
ini berwarna biru jernih. Setelah sampel yang diuji ditetesi reagen Benedict, maka akan
terjadi perubahan warna. Apabila sampel berubah warna menjadi biru kehijauan atau
kuning atau merah bata berarti bahan makanan tersebut mengandung gula. Perubahan
warnanya bergantung pada kadar gula dalam sampel.
Apa yang kamu lakukan?
1. Masukkan 40 tetes (2 mL) sampel urin ke dalam tabung reaksi, beri label setiap sampel
2. Tambahkan 10 tetes larutan Benedict pada masing-masing tabung reaksi.
3. Panaskan tabung reaksi dalam beker gelas yang berisi air bersuhu 40-50°C selama lima
menit.
4. Berhati-hatilah ketika menggunakan api. Pada waktu mematikan pembakar spiritus
jangan ditiup, tapi dilakukan dengan menutupkan spirtus dengan penutupnya.
5. Hati-hati pada waktu memanaskan tabung reaksi dalam beker gelas berisi air panas.
6. Perhatikan perubahan warna yang terjadi!
b. Uji Urin yang Mengandung Protein
Reagen biuret digunakan untuk mengetahui adanya kandungan protein pada
bahan makanan. Reagen biuret adalah larutan berwarna biru yang ketika bereaksi
dengan protein akan berubah warna menjadi merah muda sampai ungu.
c. Apa yang kamu lakukan?
1. Masukkan 40 tetes (2 mL) sampel urin ke dalam tabung reaksi, beri label
setiap sampel.
2. Tambahkan 3 tetes reagen biuret untuk masing-masing tabung. Kocok
perlahan-lahan untuk mencampur.
3. Perhatikan perubahan warna yang terjadi!
Data pengamatan :
Sampel Urin
|
Uji Glokosa
|
Uji Protein
|
Ada/Tidaknya Endapan
|
Warna
|
Gangguan yang Mungkin
| ||||
Glukosa
|
Protein
|
Glukosa
|
Protein
| ||||||
Sebelum dibakar
|
Sesudah dibakar
|
Sebelum dibakar
|
Sesudah dibakar
| ||||||
Dismas
|
√
|
√
|
√
|
X
|
Bening kekuningan
|
Kuning
|
Bening kekuningan
|
Putih kekuningan
|
terdapat gula sebesar 1-1,5%
|
Fennyta
|
√
|
√
|
X
|
X
|
Bening
|
Biru
|
Bening
|
Bening
|
Normal
|
Isnaeni
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Orange
|
Hijau
|
Orange
|
Kuning
|
terdapat gula sebesar 0,5 – 1%
|
Shabrina
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Orange
|
Hijau Tua
|
Orange
|
kuning
|
terdapat gula sebesar 0,5 – 1%
|
Analisa Data :
1. Apa yang kamu ketahui tentang kandungan yang ada pada urin manusia !
è Zat-zat yang terkandung di dalam urine antara lain seperti berikut :
1. Ureum :
Ureum merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum berasal asam amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amoniaknya sudah dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per hari.
Perlu Diketahui :
Ø Setiap menitnya, seperempat darah yang dipompakan oleh jantung kurang lebih sebanyak 1,2 liter, darah mengalir ke ginjal dan mengalami proses-proses filtrasi di dalam ginjal.
Ø Air kencing yang dihasilkan tubuh yang sehat adalah steril. Pada kasus seseorang yang terdesak berada di padang pasir yang panas tanpa air maka air kencing dapat digunakan sebagai pengganti air minum.
Ø Dalam situasi tertentu, air kencing dapat digunakan sebagai cairan antiseptik. Proses pembentukan urin Tubulus kontortus proksimal Reabsobsi air ion dan semua nutrin organic bikarbonat Lengkung henlo reabsorbsi air (bagian desenden) ion sodium dan klorid (bagian asendon) Duktus kolekvus reasorbsi air dari penyerapan atau sekresi sodium, potasium, hidrogen, dan ion Duktus papilla mengirim urine menuju pelvis renalis Tubulus kontortus distal sekresi ion asam,basa,racun, roabsorbsi air dan ion sodium (di bawah control hormon) Cabang Esenden Cabang desenden menghasilkanfiltrat Tubulus Glomerolus renalis
2.Kreatin :
Yaitu Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot.
3. Asam urat :
Asam urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3 mg setiap 100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan dikeluarkan melalui urin setiap hari.
4. Natrium klorida (garam dapur) :
Garam seperti natrium dan kalium klorida masuk ke dalam tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
2. Tulislah kelainan yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan urin!
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.
Hasil dari dari pengujian dengan menggunakan fehling b terindetifikasi warna akhir adalah berwarna merah atau terdapat 1,5% glukosa.
Adapun parameter warnanya sebagai berikut:
– Hijau 1%
– Merah 1,5%
– Orange 2%
– Kuning 5%
Uji Biuret dilakukan dengan mencampurkan urine dengan larutan biuret sehingga hasilnya akan terbentuk cincin yang berwarna putih pada permukaan larutan. Hal ini menandakan bahwa di dalam urine terkandung albumin (protein). Urine pecah kemudian mengalami denaturasi oleh HNO3. Protein albumin jika terkena asam pekat (HNO3) akan terjadi denaturasi protein di permukaan, tetapi jika berlangsung lama, denaturasi akan berlangsung terus-menerus sampai cincin putih menghilang . seharusnya pada percobaan perubahan urin setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna. Ini berarti sampel urine tidak mengandung protein. sedangkan Urin yang mengandung protein berwarna ungu. seharusnya pada percobaan perubahan urin setelah ditetesi benedick Warna urine berubah dari kuning menjadi biru jernih. Ini berarti sampel urine tidak mengandung glukosa, karena warnanya tidak berubah menjadi merah bata.
Hasil dari dari pengujian dengan menggunakan fehling b terindetifikasi warna akhir adalah berwarna merah atau terdapat 1,5% glukosa.
Adapun parameter warnanya sebagai berikut:
– Hijau 1%
– Merah 1,5%
– Orange 2%
– Kuning 5%
Uji Biuret dilakukan dengan mencampurkan urine dengan larutan biuret sehingga hasilnya akan terbentuk cincin yang berwarna putih pada permukaan larutan. Hal ini menandakan bahwa di dalam urine terkandung albumin (protein). Urine pecah kemudian mengalami denaturasi oleh HNO3. Protein albumin jika terkena asam pekat (HNO3) akan terjadi denaturasi protein di permukaan, tetapi jika berlangsung lama, denaturasi akan berlangsung terus-menerus sampai cincin putih menghilang . seharusnya pada percobaan perubahan urin setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna. Ini berarti sampel urine tidak mengandung protein. sedangkan Urin yang mengandung protein berwarna ungu. seharusnya pada percobaan perubahan urin setelah ditetesi benedick Warna urine berubah dari kuning menjadi biru jernih. Ini berarti sampel urine tidak mengandung glukosa, karena warnanya tidak berubah menjadi merah bata.
Lampiran :
Komentar
Posting Komentar